Musim libur panjang kenaikan kelas adalah momen yang ditunggu oleh setiap keluarga yang memiliki anak kecil, karena inilah saat paling tepat untuk traveling bersama sekeluarga! Tentu ada kecemasan-kecemasan tersendiri saat bepergian dengan anak kecil – bagaimana jika mereka rewel, sakit, dan sebagainya? Supaya kamu nggak ikut uring-uringan, simak dulu artikel ini sebelum merencanakan liburan bersama si kecil!
Ingat, jaman sekarang apapun bisa kita temukan dan beli di tempat tujuan. Meskipun mereknya berbeda, tapi yang penting fungsinya kan sama. Seperti misalnya popok. Kami yakin kamu nggak akan membawa bayi atau balita liburan ke tengah hutan, jadi pasti ke tempat yang memiliki fasilitas toko atau supermarket. Daripada bawa popok selusin dan menuh-menuhin koper, bawa seperlunya saja untuk di jalan. Sisanya bisa beli di tempat tujuan.
Hotel memang memiliki keunggulan tersendiri dalam hal pelayanan, misalnya untuk urusan room service, restoran, hingga kids club. Selain praktis (bisa langsung sewa villa dengan beberapa kamar tidur untuk si kecil), di villa kamu juga bisa merasakan suasana seperti di rumah sendiri tanpa gangguan/mengganggu tamu lain.
Musim libur panjang sekolah, sudah pasti bukan cuma keluargamu saja yang ada di tempat tujuan, melainkan juga puluhan atau ratusan keluarga lain dengan anak-anak mereka. Untuk mengurangi kekhawatiran jika si kecil hilang di keramaian, ada beberapa cara yang bisa diterapkan: 1) Ajari mereka menghapal nama lengkap orang tua, dan kalau bisa nomor telepon atau tempat menginap. 2) Pasangkan gelang nama di lengan atau tas mereka. 3) Kenakan pakaian berwarna cerah agar mudah dipantau.
Dilema ini kerap dihadapi orangtua yang bepergian bersama bayi atau balita. Jawabannya: tergantung ke mana kamu akan liburan. Apakah di sana tempat-tempatnya mudah dilalui stroller atau banyakan off road sehingga lebih mudah dengan tas gendongan? Kalau memikirkan kepraktisan, memang lebih enak bawa stroller, karena sekaligus bisa dijadikan tempat mereka jika ingin tidur dan beristirahat.
Kalau kamu bepergian menggunakan pesawat, pastikan agar ‘printilan’ yang kerap digunakan si kecil seperti popok, bedak, tisu basah, dot, camilan, dan satu atau dua pasang baju ganti tidak dimasukkan ke dalam bagasi. Bawa serta pula kantong plastik untuk menyimpan popok bekas atau baju kotor, mainan, dan juga bantal kecil agar dia bisa bobo nyaman di pesawat.
Beberapa bandara mengijinkan penumpang untuk membawa susu dan makanan bayi dalam wadah berukuran lebih dari 100ml. Petugas biasanya hanya akan membuka wadah untuk memeriksa isinya di pos pemeriksaan, namun tidak akan makan waktu lama sehingga makanan/minuman tersebut tidak terkontaminasi. Buat jaga-jaga, sebaiknya cari tahu dulu kebijakan perihal susu/makanan bayi di bandara tempat kamu akan berangkat nanti.
Jika pergi bersama anak kecil, sebaiknya pilihlah jadwal penerbangan/kereta di malam hari. Memang sih, terkadang tiket perjalanan malam sedikit lebih mahal, tapi kan akan menyenangkan semua orang kalau si kecil tidak berisik dan rewel serta bisa tidur nyenyak selama di perjalanan.
Apakah anak yang dibawa masih bergantung pada ASI? Kalau ya, cari tahu dulu apakah di tempat tujuan nanti menyusui di tempat umum dianggap sopan. Beberapa negara di Eropa atau Amerika biasanya cuek saja dengan pemandangan ibu menyusui, namun di negara atau kota lain hal tersebut dianggap tabu. Oleh karena itu, buat jaga-jaga, bawalah kain penutup ibu menyusui.
Baik saat naik pesawat atau kereta, memilih tempat duduk ketika bepergian dengan anak kecil memerlukan trik khusus. Kalau memungkinkan, pilihlah tempat duduk dekat dari ujung pesawat atau gerbong kereta. Tujuannya, untuk memudahkan apabila harus bolak-balik ke kamar kecil. Plus jika si kecil rewel, maka lebih sedikit penumpang lain yang akan terganggu.
Apabila si kecil baru pertama kali bepergian atau naik pesawat, jelaskanlah kepada mereka segala sesuatunya. Misalnya, jelaskan mengapa mereka harus mengenakan sabuk pengaman dan duduk saat pesawat hendak lepas landas.
Apabila merencanakan perjalanan jauh dan panjang, siapkanlah berbagai amunisi agar si kecil tidak bosan dan rewel selama di jalan. Bawalah mainan-mainan yang membuat mereka tetap sibuk, seperti puzzle, buku mewarnai, atau game watch.
Bagi anak-anak yang berusia sedikit lebih dewasa, cara terbaik untuk membuat mereka tidak cemberut saat liburan adalah dengan melibatkan mereka pada saat merencanakan liburan. Misalnya, apa saja yang ingin mereka lakukan di sana, tempat-tempat apa saja yang ingin mereka lihat dan kunjungi, dan sebagainya. Mungkin kamu bakal mendengar ide-ide brilian dari mereka!
Dan terakhir, meskipun kita sudah merencanakan segalanya dengan baik, tak jarang rencana liburan kita bisa berantakan karena satu dan lain hal. Jika itu terjadi, janganlah panik atau senewen. Ingat, salah satu tujuan dari liburan keluarga adalah untuk mengisi waktu berkualitas bersama anak-anak. Kalau kamu senewen, bagaimanapun mereka akan merasakannya. Takutnya, sepulang dari situ mereka akan menganggap liburan keluarga itu bukanlah hal yang menyenangkan. So… just enjoy it!